Rabu, 14 Juli 2010

"Pemuja Oksigen", si Fusi Man yang Memesona


Jenis: Novel
Penulis: Brahmanto Anindito
Format: Buku cetak (kertas HVS di dalam)
Tebal: 390 + x halaman
Dimensi: 14 cm x 20 cm
Berat: 0,36 kg
ISBN: 978-0-557-45145-6
Penerbit: Jaring Pena (Jawa Pos Group)

Pernahkah Anda bermimpi hidup dalam satu tubuh dengan orang-orang yang Anda sayangi? Nyawa serta ruh Anda dan mereka menghuni satu tubuh bersama? Sehingga Anda akan lebih kuat, lebih pintar, lebih bijak, lebih berani, lebih bahagia. Takkan kesepian sepanjang hayat. Sebab setiap saat Anda bisa berpikir, bercanda, tertawa dan menangis bersama orang-orang itu.

Penggabungan manusia semacam ini disebut fusi. Sebuah inovasi yang sejak awal dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan penduduk dunia, tanpa perlu melibatkan kematian. Secara alamiah, teknologi fusi sekaligus berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia. Ini memang teknologi ideal yang brilian.

Namun dalam novel ini, teknologi fusi adalah … tragedi.

Dalam segala bidang, Laras dan Rimba senantiasa kompak saling menopang. Semuanya serba indah, sampai tibalah masa itu. Masa ketika kakak-beradik itu terhisap masuk dalam sebuah jaringan yang akhirnya merombak total hidup sang adik. Dimulai dari motor butut Rimba yang dirampas di jalan oleh dua utusan dari Laba-laba Bumi, kelompok pecinta lingkungan yang ekstrim. Kemudian seseorang tak dikenal tiba-tiba membisikkan tawaran berfusi ke telinga Rimba, beserta janji-janji indahnya.

Dan sekejap saja kehidupan keluarga yatim-piatu itu tak pernah sama lagi. Rimba yang menerima tawaran fusi langsung menghilang ditelan bumi. Cuma untuk mendapati bahwa organisasi lingkungan yang tenyata juga diikuti Laras itu hanyalah bagian kecil dari sebuah skenario raksasa. Inilah enigma yang bahkan para anggota Laba-laba Bumi tak sempat menyadarinya.

Maka bersama Nur, Sarip dan Rino, Rimba mencoba menarik benang merah dari kejadian-kejadian ganjil yang mereka alami. Terseog-seog menguak teka-teki siapa di balik tragedi penggabungan (fusi) manusia itu, dan apa tujuannya. Berhasil atau gagal usaha tersebut, mereka tahu, takdir sudah mustahil diubah. Keempat sahabat itu terlanjur menjadi makhluk fusi. Makhluk aneh yang tak punya identitas, masa lalu, dan masa depan.

Ada yang mengatakan Pemuja Oksigen adalah thriller, lantaran unsur perburuannya yang seru. Ada yang menggolongkannya sebagai misteri, sebab unsur pengungkapan pelakunya begitu menguras rasa penasaran. Ada lagi yang menyebut Pemuja Oksigen fiksi ilmiah, karena penjelasan demi penjelasan ilmiah yang renyah meluncur lancar di dalamnya.

Apapun itu, sisi drama novel ini juga digarap dengan apik. Para protagonis tampil manusiawi: punya kelemahan dan kadang begitu ringkih. Setting budaya, tempat dan waktu didesain riil. Semua peristiwa dalam Pemuja Oksigen terjadi di Indonesia, bukan dunia antah berantah. Bahkan lokasi seperti kota serta nama jalan ditulis akurat.

Pengarang memang melakukan beberapa riset untuk memperkuat cerita. Konteks dan penanggalan juga dibuat sesuai dengan yang terjadi pada tahun-tahun yang disebutkan dalam novel.

Pemuja Oksigen ditulis oleh seorang pengarang yang karya-karya fiksi maupun ilmiahnya telah bertebaran di media-media cetak nasional. Sebagian lagi tulisan sang pengarang memenangkan beberapa lomba berlevel nasional. Dan Pemuja Oksigen ini adalah buku kedua yang diterbitkannya.

Lalu, apa kata para pelahap novel-novel berkelas tentang Pemuja Oksigen?

“Sulit ditebak alurnya! Kejutan demi kejutan muncul tanpa disangka-sangka. Bagus banget imaji penulisnya. Selain itu, di Pemuja Oksigen, Anda akan disuguhi banyak nilai moral tanpa sedikit pun merasa digurui.”

Nur Halimah, Surabaya
Pengajar Ganesha Operation

“Kebanyakan bagian dari novel ini mampu menyedot perhatian dan membuat kita terhanyut. Terutama sosok Tidhak yang menurut saya berhasil telak memikat pembaca.”

Kurniawan Abdullah, Jakarta
Manajer Marketing Penerbit Serambi dan Penulis Buku The Mantra

“Brahmanto jelas telah melakukan riset untuk tulisan ini. Dia seperti sangat memahami seluk-beluk Surabaya. Fiksi yang realis tapi sekaligus futuristis. Kisah yang cerdas sekaligus religius.”

Elaine V. Acanthus, Pekanbaru
Pegawai BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)

“Orisinalitas idenya keren! Makhluk fusi, dihubungkan dengan isu lingkungan. Ini belum pernah ada dalam dunia perfiksian Indonesia, bahkan mungkin perfiksian internasional.”

Yulia Widhiari, Jember
Entrepreneur

“Satu kata: menghibur! Terus terang, saya baru tahu apa itu fusi setelah googling. Pertanyaannya, benarkah fusi bisa diterapkan pada manusia? Brahmanto mampu meyakinkan pembaca soal itu, sekaligus menggambarkan dengan baik apa konsekwensi dari teknologi ini. Seru, seru. Mendekati bagian akhir saya sampai berdoa, ‘Jangan habis dulu dong, jangan habis dulu.’”

Windri Arini, Surabaya
Editor Penerbit JP Books

Pemuja Oksigen dapat dibeli di toko buku-toko buku besar di kota Anda. Harga bandrolnya Rp 74.000.

Tapi, ada potongan 20% jika Anda memesannya melalui Warung Fiksi. Jadi novel yang bersetting di Surabaya, Madura, Bogor, Kebumen dan Sidoarjo ini bisa Anda peroleh hanya dengan Rp 59.000.

Bukan itu saja! Setiap novel yang dibeli dari Warung Fiksi akan ditandatangani langsung oleh penulisnya, sebagai ucapan terima kasihnya secara personal.

Untuk memperoleh novel ini, silakan transfer Rp 59.000 plus ongkos kirim. Warung Fiksi menggunakan jasa Posindo. Berikut tarif pengiriman untuk satu novel:

  • Jakarta, Surabaya dan sekitarnya: Rp 10.000
  • Kota-kota lain di Jawa: Rp 16.000
  • Kota-kota di luar Jawa: Rp 23.000

Silakan transfer ke BCA 518 0056 001 atau Bank Muamalat (BMI) 701 0854 522 a.n. Brahmanto Anindito. Setelah itu, kirim SMS berisi judul buku, nominal yang ditransfer, bank pengirim-penerima, tanggal transfer, nama Anda, alamat lengkap + kode pos, nomor telepon ke 081 550 93 515.

Misalnya: “pemuja oksigen, 75.000, bri-bca, 17juni, cindy a., jl. raya 15b jogja 98765, 081111111”

Sesudah pembayaran terkonfirmasi, Anda akan menerima Pemuja Oksigen dalam 2-4 hari kerja (tergantung lokasi Anda).

Pengaduan atau pemesanan dalam jumlah besar:
telepon (031) 81 55 77 99
email marketing@warungfiksi.net

Mengingat terbatasnya jumlah novel di Warung Fiksi, jika kebetulan stok habis, silakan kunjungi toko buku terdekat Anda atau hubungi Jaring Pena selaku penerbit. Mungkin mereka memberlakukan harga normal, yaitu Rp 74.000, untuk pembelian eceran.


sumber: warungfiksi.net

Rabu, 30 Juni 2010

Tipe Manakah Anda, Pemikir atau Pekerja?

TAHUKAH Anda bahwa tipe kepribadian seseorang bisa digunakan untuk membantunya mendapatkan pekerjaan atau karier idaman? Cari tahu tipe kepribadian Anda dan tiru bagaimana tipnya.

Menurut teori psikologi yang ada dan sudah diterima di kalangan luas, ada tujuh tipe kepribadian manusia. Setiap manusia pasti mewakili salah satu dari tipe tersebut. Ada pekerja, pemikir, penolong, sampai kreator.

Tipe-tipe ini bisa dianalisa untuk menentukan bagaimana sebaiknya orang tersebut mencari pekerjaan yang tepat untuknya. Berikut tujuh tipe kepribadian tersebut beserta solusi pencarian kerjanya, seperti dikutip dari livecareer.com.

Pekerja (realistis)

Tipe seperti ini adalah tipe orang yang puas jika berhasil menyelesaikan pekerjaannya. Mereka suka kegiatan fisik dan bekerja dengan tangannya. Karena tipe pekerja adalah orang yang termotivasi jika mendapatkan pujian, psikolog sosial Rachelle J Center, penulis Make the Right Career Move menyarankan agar orang dengan tipe ini menetapkan target per hari atau per minggu.

Misalnya dengan membuat target menyelesaikan tiga pekerjaan per hari. Jangan lupa juga untuk melakukan penyegaran dengan bersantai atau melakukan hobi agar saat kembali bekerja, pikiran dan tenaga bisa kembali segar.

Pemikir (investigator)

Mereka adalah orang yang selalu penasaran dengan apa yang terjadi di dunia.Mereka adalah orang yang senang menganalisa dan menggunakan berbagai metode untuk memecahkan masalah.

Gunakan rasa keingintahuan dan daya analisa tersebut untuk mencari perusahaan dan posisi yang baik bagi masa depan Anda. Jika sudah menemukannya, tonjolkan kualitas diri dengan membuat surat lamaran yang tak biasa dan mampu menarik perhatian perusahaan tersebut.

Persuader (orang yang persuasif)

Mereka adalah orang-orang yang senang berbincang dan memengaruhi orang lain. Karena itulah, penampilan mereka tampak percaya diri dan memiliki kualitas sebagai seorang pemimpin.

Orang-orang seperti ini, menurut Canter, adalah orang yang pandai mencari celah dan mampu mendapatkan pekerjaan yang terbaik. Mereka bisa menjual kelebihan mereka saat sedang melakukan networkingatau wawancara kerja.

Koordinator

Mereka adalah orang yang peduli terhadap detail. Mereka senang mengorganisasi dan ingin semua hal berjalan dengan lancar. Karena mereka adalah orang yang mampu mengumpulkan semua elemen hingga menjadi sebuah sistem yang berjalan efektif, elemen-elemen atau orang-orang yang bekerja di bawah panduannya ialah harta tak ternilai.

Jalin kerja sama yang baik dengan orang-orang itu karena mereka adalah jalan bagi perkembangan karier atau bisnis bagi tipe koordinator.

Kreator (artistik)

Mereka adalah orang-orang dengan pemikiran yang orisinal, kreatif, dan mudah menyesuaikan diri. Mereka juga senang berpikir out of the box.

Gunakan kelebihan beradaptasi saat mencari pekerjaan. Jangan ragu mencari pekerjaan di luar latar belakang pendidikan atau pekerjaan yang sama sekali baru karena pekerjaan baru tersebut bisa jadi akan membuat pikiran Anda semakin kreatif.

Penolong

Mereka adalah orang yang punya jiwa sosial tinggi,senang membantu orang lain, dan senang memberi saran bagi kebaikan orang lain. Cari tahu apa saja hal yang bisa dilakukan untuk membantu perusahaan tempat melamar kerja.

Cantumkan beberapa ide yang bisa diberikan ke perusahaan tersebut dan cantumkan di surat lamaran. Jika dipanggil, presentasikan ide-ide tersebut di hadapan mereka.

Pembantu

Mereka punya tingkat kesabaran yang tinggi dan senang menolong orang lain demi kenyamanan dan kebutuhan orang tersebut. Kebaikan dan ketulusan tersebut akan menarik simpati banyak orang dan bisa menjadi pintu bagi kesuksesan seorang bertipe pembantu.


sumber: http://news.id.msn.com/okezone

Selasa, 01 Juni 2010

Ijinkan Aku Menciummu, Ibu...

Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya. Ia selalu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore.

Setiap hari, aku 'dipaksa' membantunya memasak di pagi buta sebelum ayah dan adik-adikku bangun. Bahkan sepulang sekolah, ia tak mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan.

Sehabis makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.

Kini, setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu ia melakukan itu semua. Karena aku juga akan menjadi seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu.

Terima kasih ibu, karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku.

Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.

Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah.

Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga. Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi. Bahkan seringkali aku sengaja mendahuluinya berjalan satu-dua meter di depannya agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya.

Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya.

Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan, dan kasih sayang mengajariku berjalan. Ia mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki, dan mendekapku erat-erat saat aku menangis.

Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas, dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya.

Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang berpendidikan, tapi do'a di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku yang sekarang.

Pada hari pernikahanku, ia menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan hati, memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat kupandang senyumnya begitu menyejukkan, jauh lebih indah dari keindahan senyum suamiku. Usai akad nikah, ia langsung menciumku saat aku bersimpuh di kakinya. Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini.

Kini setelah aku sibuk dengan urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjenguknya atau menanyai kabarnya. Aku sangat ingin menjadi istri yang shalehah dan taat kepada suamiku hingga tak jarang aku membunuh kerinduanku pada Ibu.

Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak, aku baru tahu bahwa segala kiriman uangku setiap bulannya tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu.

Aku akan datang dan menciummu Ibu..., meski tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku.



SELAMAT HARI MERINDUKAN IBU....
SETIAP HARI SELALU RINDU...



sumber: dari blog tetangga

Sabtu, 29 Mei 2010

Ayo Tulis dan Kirimkan Karyamu


Ini informasi penting bagi Anda yang suka menulis. Tulisan Anda tentu ingin diterbitkan dalam bentuk buku, bukan? Nah, ini kesempatan baik. JP BOOKS, sebuah penerbit Jawa Pos Group membutuhkan naskah buku yang bermutu.

Fiksi
Novel religi, novel sejarah, novel perjalanan, novel keluarga, novel budaya, novel politik, dll. Yang dibutuhkan adalah novel yang bermakna, membangun, mendidik, dan mengandung nilai-nilai positif.

Nonfiksi
Buku-buku umum: agama, motivasi, teknologi, tips-tips, how to, kesehatan, pendidikan, anak-anak, dll.
Buku-buku penunjang pendidikan: referensi, pengayaan, soal-soal dan solusinya, dll.

Kriteria:
-Naskah diketik komputer (fonts Times New Roman; ukuran 12 spasi 1,5; ukuran A4).
-Bahasa baik dan mudah dipahami.
-Susunan naskah/kerangka terstruktur (sistematis).
-Naskah memuat kelengkapannya (biasanya nonfiksi), seperti: kata pengantar, daftar isi, daftar istilah, daftar pustaka, dan lainnya yang diperlukan.
-Naskah yang dirimkankan bisa berupa print-out atau soft file.
-Naskah yang dikirim disertai biodata dan fotocopy KTP yang masih berlaku.

Alamat JP BOOKS:
Jl. Karah Agung No. 45 Surabaya Jatim Tlp. 031-8289999 ekstensi 303, 302
Contact person:
HP. 085755176691
email: windriarini@hotmail.com

Selasa, 18 Mei 2010

Boikot Facebook: "Facebook, Respect My Privacy!!"


Protes terhadap sikap Facebook yang mengabaikan perlindungan atas hak kerahasiaan pribadi penggunanya, semakin marak.

Seperti dikutip dari situs BBC, para senator di Amerika Serikat mengeluarkan seruan publik kepada Facebook untuk memikirkan ulang kebijakan perlindungan privasi para pengguna Facebook.

American Civil Liberties Union (ACLU) bahkan mengeluarkan petisi yang ditujukan kepada pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. ACLU meminta Zuckerberg untuk menyediakan cara untuk mengontrol semua informasi yang di-share pengguna melalui Facebook.

Badan resmi yang mengurusi proteksi data konsumen juga menyebut perubahan kebijakan privasi Facebook sebagai langkah yang tidak bisa diterima.

Sorotan tajam tengah dialamatkan kepada Facebook karena jejaring sosial terpopuler itu tak memberlakukan opsi privasi Opt in. Dengan demikian secara standar default, informasi pengguna seperti postingan, foto, serta data-data profilnya akan bisa dilihat secara publik.

Beberapa waktu lalu, fitur baru yang diluncurkan Facebook, Instant Personalization, juga memicu terungkapnya data-data pribadi para penggunanya. Data-data pribadi seperti email pengguna Facebook bisa dijebol dengan metode cross site scripting melalui lubang yang dijumpai dari situs Yelp.

Selain itu percakapan pribadi para Facebooker yang menggunakan chatting box di Facebook juga sempat bocor dan dapat diintip oleh para pengguna lain.

Ini memicu para pengguna Facebook melakukan protes. Charlotte Crockett, pemuda 29 tahun asal Belanda, adalah salah satu dari lebih dari 100 ribu pendukung grup yang menamakan diri "Facebook, Respect My Privacy!" yang dibuat oleh organisasi MoveOn.org. Grup ini mendesak Facebook untuk juga melakukan perubahan pada kebijakan privasi.

"Saya sangat prihatin terhadap orang-orang yang tidak mengerti bagaimana sebaiknya mereka membatasi informasi yang mereka share di facebook. Rekan-rekan seusia saya saja masih banyak yang belum mengerti, bahkan contohnya orang tua saya," kata Crockett kepada abcnews.

Untuk memancing kesadaran para Facebooker lain agar lebih perhatian dengan hak kerahasiaan data pribadi mereka, sebagian pengguna Facebook juga membuat sebuah situs parodi bernama Youropenbook.

Di situs itu, ditampilkan postingan-postingan lucu dan memalukan dari pengguna Facebook, yang mereka siarkan secara tak sadar karena mereka tidak melakukan penyetelan privasi secara benar.

Misalnya saja postingan seorang karyawan yang mengaku bolos dari kerjaan mereka, atau status yang memuat pengakuan tentang seorang karyawan yang mengerjai atasannya, dan lain-lain.

Bahkan perlawanan para pengguna Facebook berekskalasi pada rencana untuk memboikot Facebook. Para pengguna Facebook mendirikan gerakan Facebookprotest.com, berencana untuk memboikot Facebook pada 6 Juni 2010 mendatang.

Pada hari itu, para pendukung gerakan ini meminta kepada para pengguna Facebook untuk tidak sign-in ke Facebook sepanjang hari itu, untuk mendukung gerakan mereka.

Ketidak-sensitifan Facebook menanggapi keresahan para pengguna Facebook akhir-akhir ini memang memicu gelombang gerakan antipati terhadap situs jejaring sosial itu.

Bila seseorang mengetikkan kata-kata "How to quit..." di kolom pencarian Google, secara otomatis mesin pencari akan meneruskan rangkaian kata tersebut menjadi kalimat "how to quit Facebook" di barisan teratas.

Hal itu disebabkan banyaknya pencarian di internet tentang cara untuk berhenti menggunakan Facebook. Di bawahnya, baru hasil pencarian lain mengikuti, seperti cara menghentikan kebiasaan merokok, cara berhenti dari pekerjaan, dan cara berhenti mengkonsumsi minuman beralkohol.

Belakangan beberapa Facebooker berpengaruh seperti Peter Rojas, Matt Cutts, Leo Laporte, Cory Doctorow juga memilih menutup akun mereka di laman jejaring sosial itu. (hs)


sumber: VIVAnews.com

Senin, 17 Mei 2010

puisi: BIARIN!!!!!!

Kamu bilang hidup ini brengsek. Aku bilang biarin
Kamu bilang hidup ini nggak punya arti. Aku bilang biarin
Kamu bilang aku nggak punya kepribadian. Aku bilang biarin
Kamu bilang aku nggak punya pengertian. Aku bilang biarin

Habisnya, terus terang saia, aku nggak percaya sama kamu
Tak usah marah. Aku tahu kamu orangnya sederhana
Cuman, karena kamu merasa asing saja makanya kamu selalu bilang seperti itu

Kamu bilang aku bajingan. Aku bilang biarin
Kamu bilang aku perampok. Aku bilang biarin

Soalnya, kalau aku nggak jadi bajingan mau jadi apa coba, lonte?
Aku laki-laki. Kalau kamu nggak suka kepadaku sebab itu
Aku rampok hati kamu. Toh nggak ada yang nggak perampok di dunia ini.

lya nggak? Kalau nggak percaya tanya saja sama polisi

Habisnya, kalau nggak kubilang begitu mau apa coba
Bunuh diri? Itu lebih brengsek daripada membiarkan hidup ini berjalan seperti kamu sadari sekarang ini

Kamu bilang itu melelahkan. Aku bilang biarin
Kamu bilang itu menyakitkan


Karya: Yudhistira Adi Nugraha

NB: Yudhistira adalah sastrawan/penyair yang dulu pernah mengklaim lagu DEWA 19 yang berjudul Arjuna Mencari Cinta adalah karyanya.

Sumber: dari blog tetangga

Sabtu, 15 Mei 2010

HACHIKO, Kisah Anjing Setia Sampai Mati!!! (part 1)


Hachiko; A Dog's Story

Sutradara : Lasse Hallström
Pemain : Richard Gere,Joan Allen,Sarah Roemer, Erick Avari
Jason Alexander,Davenia McFadden,Kevin De Coste,Tora Hallstrom,Rubbie Sublet,Chico,Layla,Forrest.
Tanggal rilis : 8 agustus 2009
Durasi : 104 min.

Film yang didasarkan pada kisah nyata ini diawali dengan suasana kelas sebuah sekolah dasar di Amerika yang gurunya menyuruh murid-muridnya bercerita tentang tokoh yang menjadi idolanya. Pada awalnya semua murid bertepuk tangan ketika seorang murid perempuan bercerita tentang tokoh idolanya yaitu Columbus.


Berikutnya maju seorang murid laki-laki bernama Ronnie yang mengatakan bahwa idolanya adalah Hachiko. Siapakah Hachiko? Ternyata Hachiko adalah nama seekor anjing jantan yang dipelihara kakek Ronnie yaitu Profesor Parker Wilson.
Semua murid tentu saja tertawa mendengar Ronnie mengatakan bahwa idolanya adalah seekor anjing tetapi mereka kemudian sangat terharu kemudian bertepuk tangan ketika mendengar Ronnie bercerita tentang kesetiaan Hachiko pada Profesor Parker, begini ceritanya:


Pada awalnya, kakek Ronnie yaitu Prof. Parker yang dosen seni musik itu menemukan seekor anak anjing jantan berusia 2 bulan di airport. Berdasarkan tulisan Jepang yang ada di kalung anak anjing itu, diketahui anak anjing itu bernama Hachi yang dalam bahasa Jepang berarti 8 (angka keberuntungan bagi orang Jepang), biasa juga dipanggil Hachiko karena “ko” adalah sebutan di Jepang untuk anak-anak.



Prof. Parker sudah berusaha mencari pemilik Hachi bahkan istrinya yang bernama Cate Wilson sampai memasang poster dimana-mana tetapi tidak juga ketemu siapa pemiliknya. Prof. Parker juga sudah menawarkan Hachi kepada teman-temannya untuk dipelihara tetapi tidak ada yang mau. Akhirnya terpaksa Prof. Parker sendiri yang memelihara Hachi dan ternyata mereka berdua bisa saling cocok sampai Hachi sudah menjadi anjing dewasa.



Setiap harinya, Prof. Parker berangkat bekerja dengan naik kereta api. Begitu setianya Hachi pada Prof. Parker sehingga setiap pagi selalu mengantar Prof. Parker berangkat bekerja sampai ke stasiun kereta api.
Karena anjing dilarang naik kereta api, Prof. Parker terpaksa meninggalkan Hachi di stasiun. Betapa setianya Hachi karena dia selalu menunggu di stasiun sampai Prof. Parker kembali di stasiun itu pada sore harinya. Hal itu berlangsung terus selama 3 tahun.



Sampai terjadi peristiwa yang mengharukan ini. Ketika sedang mengajar, Prof. Parker terkena serangan jantung dan akhirnya meninggal dunia. Hachi tidak tahu bahwa Prof. Parker telah meninggal dan terus menunggu di stasiun sampai malam.
Akhirnya Hachi pulang ke rumah setelah putri Prof. Parker yang bernama Andy Wilson dan suaminya menjemput Hachi. Tetapi di rumah Hachi terlihat selalu sedih dan tidak mau makan.



Untuk menghilangkan kesedihan Hachi, Andy mengajak Hachi tinggal di rumahnya. Tetapi hal itu sia-sia karena Hachi terus-menerus terlihat murung. Bahkan akhirnya Hachi lari dari rumah Andy dan dengan menyusuri rel kereta api, Hachi sampai di stasiun tempat ia biasa menunggu Prof. Parker. Hachi kembali menunggu Prof. Parker di stasiun itu.

Andy dan suaminya akhirnya kembali menemukan Hachi di stasiun dan berhasil mengajaknya pulang. Tetapi percuma saja, di rumah Hachi terus saja murung.
Akhirnya dengan berat hati, Andy terpaksa membiarkan Hachi kembali ke stasiun menunggu Prof. Parker yang tentu saja tidak akan pernah kembali lagi.

Luar biasa kesetiaan Hachi pada tuannya, Hachi terus menunggu Prof. Parker di stasiun dan tidak peduli pada cuaca sedang turun hujan atau salju selama 10 tahun !
Selama itu Hachi tidak mati kelaparan karena diberi makan oleh para sahabat Prof. Parker yang berjualan di stasiun. Selain itu, seorang wartawan juga sudah mempublikasikan kisah Hachi sehingga banyak orang bersimpati dan memberi sumbangan kepada Hachi. Tetapi akhirnya Hachi semakin tua dan lemah kemudian akhirnya meninggal dunia di stasiun.


Opini saya tentang film ini:


Setelah film My Name is Khan, saya menonton lagi film yang benar-benar mengharukan. Tidak hanya karena ceritanya tetapi karena akting pemainnya yang bagus. Bahkan akting anjing pemeran Hachi pun luar biasa hebatnya, gerakan tubuh dan ekspresi wajah sang anjing benar-benar meyakinkan sekali. Hebat juga pelatih anjingnya dan juga si anjing itu sendiri.
Apalagi dengan ilustrasi musik yang juga sesuai dengan jalan cerita.

Awalnya ada teman saya merekomendasikan film ini, saya tertarik. Waktu teman saya bilang "pasti kamu terharu dan nangis", ah masa??? pikir saya. Ternyata penolakan saya untuk tidak menangis terpatahkan oleh argumen teman saya tadi. Dan mengucurlah air mata saya, tidak berhenti sampai film itu selesai, MENGHARUKAN SEKALI!!!!!

Kisah Hachiko memang diangkat dari kisah nyata yang sangat legendaris tetapi lokasinya tidak di Amerika melainkan di Jepang. Hachiko adalah seekor anjing yang lahir di propinsi Odate Jepang sekitar tahun 1923 dan dipelihara oleh seorang Professor di Universitas Tokyo bernama Hidesaburo Ueno.

Seperti cerita pada film ini, Hachiko yang tidak tahu bahwa Prof. Hidesaburo Ueno sudah meninggal dunia, terus menunggu kepulangan Prof. Hidesaburo Ueno di Stasiun Shibuya Tokyo selama 9 tahun. Sampai akhirnya Hachiko meninggal di Stasiun Shibuya pada tahun 1934.

Untuk menghormati kesetiaan Hachiko yang luar biasa itu, di depan Stasiun Shibuya tempat Hachiko biasa menunggu majikannya dibangun patung Hachiko dari perunggu yang bentuknya seperti gambar berikut ini:


Agar lebih lengkap, berikut ini saya tampilkan foto asli Hachiko:


Dan ini majikan Hachiko, Profesor Hidesaburo Ueno:


Kisah Hachiko yang luar biasa itu terus dikenang sebagai lambang kesetiaan oleh rakyat Jepang sampai sekarang.

Jumat, 14 Mei 2010

Amerika di Balik "My Name Is KHAN"

Sesungguhnya My Name Is Khan yang beredar sejak tengah Februari di gedung-gedung bioskop Jakarta, adalah sebuah film India biasa yang berkisah tentang percintaan antar-manusia. Tapi tempat kejadian atau setting yang diambil, San Francisco, Amerika Serikat, setelah dua menara kembar WTC, New York, rubuh ditubruk pesawat bajakan teroris, 11 September 2001, membuat film ini berbeda.

My Name Is Khan menjadi media untuk memberitahukan dunia apa yang sesungguhnya terjadi di Amerika Serikat pada waktu itu. Lebih penting lagi: inilah film yang mengungkapkan penderitaan kaum Muslim Amerika Serikat setelah serangan teror World Trade Center (WTC), sesuatu yang selama ini tak banyak diketahui publik dunia.


Mereka menjadi korban fitnah, dituduh teroris oleh polisi atau FBI. Tak terhitung jumlah yang ditangkap, untuk belakangan dilepaskan karena tak ada bukti. Itu masih belum apa-apa. Tak terhitung jumlah Muslim jadi korban pengeroyokan atau penganiayaan dari orang-orang Amerika yang marah di jalan-jalan. Para wanita dibuka paksa jilbabnya. Tak terhitung rumah atau properti milik Muslim dijarah atau dirusak. Semua tindakan itu rasis. Betapa tidak?

Ada segerombolan orang Arab yang konon dipimpin Usamah Bin Ladin dituduh melakukan teror dengan menubrukkan pesawat terbang ke gedung World Trade Center. Akibatnya, dua menara kembar itu rubuh, dan sekitar 3000 orang di dalamnya tewas. Sungguh peristiwa yang mengerikan.

Tapi mengapa kemudian yang menjadi korban pembalasan adalah ummat Islam di Amerika Serikat -- berjumlah sekitar 7 juta di antara 300 juta penduduk Amerika Serikat -- yang tak tahu menahu peristiwa teror itu? Jelas ini adalah akibat sikap rasisme yang bersemayam di lubuk hati banyak orang Amerika Serikat. Sikap rasis inilah dulu yang mengakibatkan musnahnya orang Indian dari Benua Amerika, atau menyebabkan terjadinya perbudakan selama ratusan tahun terhadap orang hitam dari Afrika.

Peristiwa rasisme kepada Muslim setelah 11 September memang sungguh memalukan. Soalnya, Amerika Serikat selama ini selalu ditonjolkan sebagai negara kampiun demokrasi, pendukung persamaan hak, dan pelindung hak azasi manusia. Tapi melalui My Name Is Khan dipertontonkan betapa jelek Amerika Serikat setelah 11 September 2001. Polisinya jelek, wartawannya jelek, tetangganya jelek, bahkan remajanya pun jelek. Semua tak bersahabat. Semua penuh kebencian dan rasis.

TANPA TARI DAN NYANYI
Seperti disebutkan di atas, My Name Is Khan adalah film percintaan yang romantik. Sebagaimana kebanyakan film Bollywood, ia kemudian menjadi melankolis, penuh adegan menguras air mata, untuk kemudian semua berakhir happy ending.


Rizwan Khan (diperankan aktor paling top dunia saat ini dari Bollywood, Shah Rukh Khan) seorang pemuda Muslim asal Mumbai, India, pergi merantau ke San Francisco, atas sponsor adik kandungnya, Zakir, yang sudah lebih dulu menetap di sana, dan sukses.

Rizwan penderita Asperger’s syndrome, semacam penyakit Autis yang lebih ringan. Hal itu membuatnya tampak beda dengan manusia lain. Ia sangat cerdas, mampu memperbaiki nyaris semua jenis mesin, tapi kesulitan berinter-aksi dengan orang baru. Ia amat takut warna kuning.

Atas bantuan Zakir, Rizwan bekerja sebagai pramuniaga produk kecantikan yang terbuat dari herbal. Semua tampak berjalan lancar. Rizwan, Zakir dan istrinya, Haseena, seorang psikolog yang memakai jilbab, tampak hidup rukun. Mereka taat beribadah.



Dalam pekerjaan, Rizwan berkenalan dengan seorang perawat kecantikan, Mandira (diperankan artis nomor 1 India, Kajol Devgan). Mandira, menjalani hidup sebagai janda dengan satu anak, Sameer alias Sam, setelah ditinggal pergi suaminya.

Singkat cerita, Rizwan dan Mandira terpaut asmara lalu menikah dan menetap di luar San Francisco, di tempat mana mereka mengusahakan salon kecantikan kecil. Mandira mau pun Sameer menambahkan Khan di belakang nama mereka. Keluarga ini akrab dengan tetangganya, Mark, seorang wartawan dengan istri (Sarah) dan seorang anak (Reese).

Semua tampak berbunga-bunga. Tapi berbeda dengan film India biasa, di sini tak ada adegan tarian dan nyanyian untuk resep penyedap. Gantinya, sejumlah lagu dimunculkan sebagai ilustrasi untuk adegan tertentu. Dengan demikian film itu tetap terasa India.

Tapi kemudian datanglah peristiwa 11 September celaka itu. Mark, tetangga mereka yang wartawan, ditugaskan meliput perang di Afghanistan, dan terbunuh di sana. Sejak itu, sang anak, Reese, teman akrab Sameer, berubah menjadi musuh. Karena nama Khan di belakang namanya, Sameer dianggap Reese sebagai orang Afghanistan. Orang-orang lain pun memusuhi mereka.

Nasib Haseena lebih parah. Dia dikeroyok sejumlah lelaki di jalan hanya karena memakai jilbab. Penduduk Muslim lainnya mengalami nasib sama: toko dirusak, rumah ditimpuk, atau orangnya dikeroyok. Malah tak sedikit orang India penganut Sikh – memakai serban di kepala – turut jadi korban karena disangka orang Afghanistan yang Muslim. Jadi sekali lagi, semua ini menggambarkan betapa sikap rasis masih berkembang subur di dalam masyarakat Amerika Serikat.

Nasib paling parah diterima Sameer. Diawali pertengkaran dengan Reese, Sameer dikeroyok sejumlah remaja bule hanya karena kulitnya hitam. Sebenarnya Reese mencoba menyelamatkan Sameer, tapi tak berhasil. Sameer yang sekarat sempat dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong.

Rizwan sedih sekali karena ia sangat akrab dengan putra tirinya itu. Tapi yang terguncang adalah sang ibu, Mandira. Ia anggap ‘’bencana’’ yang menimpa mereka karena nama Khan di belakang namanya dan Sameer. Maka Rizwan sebagai biang bencana ia usir. Ia perintahkan Rizwan mengatakan kepada orang Amerika, termasuk Presiden Amerika Serikat: bahwa namanya Khan, tapi ia bukan teroris (My name is Khan, and I am not a terrorist).


Rizwan pun dengan ikhlas melakukan pekerjaan itu. Ia mengembara seorang diri. Dalam pengembaraan, ia sempat menghadiri sebuah acara terbuka yang dihadiri Presiden George W.Bush. Ia mendekati Presiden sembari terus berteriak: My name is Khan, I am not a terrorist. Belum sempat teriakan itu didengar Bush, para pengawal meringkusnya karena dicurigai sebagai teroris.

Apa yang ia alami, sungguh menyakitkan: ia dimasukkan ke ruangan dengan suhu yang panas, lalu dipindah ke ruangan yang amat dingin. Berbagai siksaan lainya harus ia terima. Toh akhirnya ia harus dibebaskan karena tak terbukti sebagai teroris. Itu juga berkat bantuan tiga wartawan asal India.

Nama Rizwan kemudian melambung menjadi pahlawan di televisi, karena menolong penduduk sebuah desa di Georgia yang diterjang banjir. Kebetulan penduduk desa itu orang hitam dan sama sekali tak dapat bantuan dari mana pun. Setelah berita ramai di televisi, bantuan datang dari orang-orang Muslim yang dikoordinasikan Haseena dan suaminya, Zakir.

Adegan ini tampaknya diilhami tragedi banjir bandang di New Orleans akibat terpaan badai Katrina pada 2005. Mayoritas korban banjir ini orang hitam dan berhari-hari tak dapat bantuan dari pemerintah. Peristiwa ini menyebabkan Presiden Bush diterpa kecaman keras terutama dari masyarakat kulit berwarna Amerika Serikat.



DI GUJARAT, 2000-AN MUSLIM DIBUNUH

Maka sekarang happy ending itu tiba. Mandira terhibur setelah polisi menangkap para remaja yang membunuh anaknya, berkat kesaksian Reese yang merasa bersalah atas tragedi itu. Mandira pun mencari Rizwan ke Georgia. Mereka berdua kemudian menghadiri sebuah acara pertemuan Presiden Barack Obama yang baru terpilih menggantikan George Bush, dengan para pendukungnya.

Mereka berhasil bertemu dengan presiden baru itu. ‘’Namamu Khan dan kau bukan teroris (Your name is Khan and you are not a terrorist),’’ ujar Presiden Obama kepada Rizwan di hadapan ribuan pendukungnya.

My Name Is Khan dirilis pertama kali di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 10 Februari lalu. Dua hari kemudian, barulah film ini beredar di Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan bagian dunia lainnya. Di berbagai tempat film ini dikabarkan memecahkan rekor penonton film India, seperti di Inggris, Australia, dan Amerika Serikat. Tampaknya My Name Is Khan hanya tambah memperkuat dominasi Bollywood atas perfilman dunia sekarang ini, setelah melangkahi Hollywood.

The New York Times, 13 Februari lalu, dalam resensinya menyebutkan adalah menarik melihat Amerika melalui lensa Bollywood, sekali pun yang diceritakan cuma dongeng. Misalnya, yang paling mengesankan tentang hubungan antara orang Muslim (India) dengan orang hitam Amerika Serikat di dalam film. ‘’Khan dengan mudah memancing air mata, sembari mengajarkan tentang Islam dan toleransi,’’ tulis koran Amerika Serikat itu.

Toleransi? Kata-kata itu tampaknya semakin sulit dipraktikkan sekarang. Di India sendiri, film itu beredar di tengah ancaman kekerasan tanpa toleransi dari para pendukung Shiv Sena, partai Hindu radikal dan sangat anti-Islam.

Sejumlah gedung bioskop tak berani memutar My Name Is Khan. Ketika film ini dirilis di Mumbai, kota utama dan pusat perfilman India, 12 Februari lalu, ribuan polisi terpaksa dikerahkan mengawal gedung bioskop dari aksi Shiv Sena. Kelompok itu sempat menurunkan pamplet dan poster film dari berbagai gedung bioskop. Guna mengamankan pemutaran film sekitar dua ribu pendukung partai radikal itu terpaksa diamankan polisi.

Sebenarnya aksi Shiv Sena, menurut banyak pengamat, berfokus pada pemeran utama film itu, Shah Rukh Khan, yang kebetulan beragama Islam. Khan yang oleh Majalah Newsweek dicantumkan sebagai salah satu dari 20 tokoh paling berpengaruh dunia, sedang berada di luar negeri mempromosikan filmnya, ketika Shiv Sena beraksi di Mumbai.

Melalui twitter Khan menulis bahwa ia tak ingin filmnya mengganggu suasana kota kelahirannya itu. ‘’Saya harap perdamaian menang dan Kota dalam keadaan tenang,’’ tulisnya. Untuk diketahui penduduk Muslim yang berjumlah 140-an juta di antara 1 milyar penduduk India, beberapa kali menjadi korban kekerasan dari kelompok mayoritas Hindu.

Di Mumbai, misalnya, di tahun 1993 meletus kerusuhan anti-Islam yang antara lain dikobarkan Partai Shiv Sena. Pada tahun 2002, meletus kerusuhan anti-Islam di Gujarat selama beberapa bulan, menyebabkan 2000-an Muslim terbunuh.

Seperti ditulis Profesor Martha Nussbaum, pakar hukum dan etik dari University of Chicago di dalam bukunya The Clash Within (Harvard University Press, 2008), pembunuhan kaum Muslim di Gujarat oleh kelompok radikal Hindu amat kejam. Yang dibantai bukan hanya wanita dan anak-anak. Wanita hamil dikeluarkan oroknya, lantas dilemparkan ke tengah kobaran api. Pemerkosaan wanita Muslim banyak terjadi.

Yang lebih parah, kerusuhan ini melibatkan institusi polisi, intelijen, atau birokrat Hindu, bahkan Ketua Menteri Negara Bagian Gujarat, Narendra Modi. Setelah kerusuhan banyak properti milik Muslim yang ditinggal lari, diambil alih orang-orang Hindu. Itulah yang terjadi di India, yang sering dibanggakan sebagai negeri demokratis itu.


Sumber: suara-islam.com, vivanews.com_oleh: Amran Nasution

Senin, 10 Mei 2010

Lelaki dalam Kata-kata

Mengapa harus seperti itu?
Lelaki dalam kata-kata
Terjebak dalam makna yang mengambang
Pada akhirnya luruh,
Luruh pada Oktober yang hanya diam

Begitulah dirimu,
Hilang ketika hadir sesaat
Sebagai mimpi yang terpotong
Ada yang terkais untuk kubungkus
Tidak untuk dilupakan
Bukan untuk dibuang
Jengah pula untuk dilihat
Karena ruangku telah sesak

Apapun itu,
Aku pernah menanti kepulanganmu
Menunggu kata di gerbang malam
Lelakiku,
Saat itulah
Kau berada pada titik jenuh
Pergilah...........

-Malang, 2008/AmboinaShan.



Ini adalah puisi karya temanku yang berada nun jauh di sana, di pulau yang -sepintas- mirip dengan huruf romawi ke sebelas. Teman seperjuangan semasa bertarung dengan kata-kata dan melambung bersama layang-layang.

Aku dan dia, memiliki kesamaan, yaitu sama-sama memuja makhluk lelaki -tanpa melupakan keindahan wanita. Cerita pendek (cerpen)-nya yang berjudul Lelaki dan Layang-layang yang pernah dimuat di koran Jawa Pos 2008 adalah salah satu bentuk apresiasi tingginya kepada sang makhluk lelaki.

Lama sebelum dia, aku telah pernah menulis beberapa puisi yang begitu membanggakan kaum lelaki. Aku dan dia, sama-sama mengolaborasi satu cinta dan perasaan untuk meleburkan diri dalam kata-kata penuh makna.

Aku dan dia, tak pernah saling bertanya apa sebab kita mengapresiasi tinggi kaum lelaki. Hanya kata kita yang mampu menerawang jawabannya. Lelakiku... Lelakinya... memang tak akan sama. Aku dan dia saling berdoa, semoga lelaki kita adalah satu-satunya perisai tertangguh yang pasti kita miliki.

Lelakiku, adalah pendamping hidupku hingga akhir hayatku. Lelakinya, adalah pendamping hidupnya hingga akhir hayatnya. Aku dan dia hanya mampu berkata lirih dalam hati, bahwa kami hanya mencintai lelaki kami. Bukan lelaki orang lain. Semoga bahagia.



Salam sayang dari jauh, dari aku dan lelakiku.

Sabtu, 08 Mei 2010

PRESIDEN TERBAIK DI DUNIA!!!



Semoga ini menjadi bahan renungan kita, terutama orang kalangan atas (pejabat, menteri, bahkan Presiden sekalipun)!!

Presiden Iran saat ini: Mahmoud Ahmadinejad, ketika di wawancara oleh TV Fox (AS) soal kehidupan pribadinya:

“Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?”
Jawabnya: “Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:
“Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggungjawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran .”


Berikut adalah gambaran Ahmadinejad yang belum tentu orang ketahui, dan akan membuat orang terheran-heran serta takjub:

Saat kali pertama menduduki kantor kepresidenan, Ia menyumbangkan seluruh karpet istana Irang yang sangat tinggi nilainyaitu kepada masjid-masjid di Taheran dang menggantinya dengan karpet biasany yang mudah dibersihkan.


Ia mengamati bahwa ada ruang yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruang biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat imprisive.





Di banyak kesempatan Ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.

Di bawah kepemimpinannya, saat Ia meminta menteri-menterinya untuk datang kepadanya dan menteri-menteri tersebut akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani, berisikan arahan-arahan darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri-menterinya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri-menteri tersebut berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak (tanpa rasa malu akibat KKN).

Langkah pertamanya adalah Ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran, rekening banknya yang bersaldo minimum, dan satu-satunya uang pemasukannya adalah uang gaji bulanannya.


Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250!!

Sebagai tambahan informasi, Presiden Ahmadinejad masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang dimilikinya sebagai seorang presiden dari negara yang penting, baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan. Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan Ia bertugas untuk menjaganya.



Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yang selalu dibawa sang Presiden tiap hari dan selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan Ia memakannya dengan gembira, Ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk dirinya sebagai Presiden.

Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.




Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri-menterinya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sudah dilakukan, dan Ia memotong protokoler istana, sehingga menteri-menterinya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara-upacara seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal-hal semacam itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.




Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena Ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut. Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi Presiden??? Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal-pengawalnya yang selalu mengikuti ke manapun Ia pergi. Menurut koran Wifaq, foto-foto yang diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media massa di seluruh dunia, termasuk Amerika.


Sepanjang sholat, Anda dapat melihat bahwa Ia (seorang Presiden) TIDAK HARUS duduk di barisan paling depan!!



Bahkan ketika suara azan berkumandang, Ia langsung mengerjakan sholat di manapun Ia berada. Meskipun hanya beralaskan karpet biasa!!!


Baru-baru ini Ahmadinejad mempunyai Hajatan Besar, yaitu menikahkan putranya. Tapi pernikahan putra Presiden ini terlihat layaknya pernikahan kaum Buruh!!!!

Berikut dokumentasi pernikahan seorang putra Presiden Iran!!


Foto acara pernikahan dari putra (tengah) Ahmadinejad


Sebegitu sederhanakah dia??????????

Lalu bagaimanakah dengan Presiden, para pejabat, serta menteri kita????
Mari berintrospeksi diri!!!



sumber: http://aamboyz.blogspot.com (dengan sedikit pengubahan)